Hari ini saya akan pergi… Blog ini akan saya tinggalkan sementara(insya Allah). Terimakasih untuk sahabat semua yang dengan setia berkunjung dan meninggalkan komentar di blog sederhana ini. Tak perlu saya sebut satu persatu tentunya. Blog ini jadi terasa hidup dengan adanya kalian dan komentar-komentar yang kalian berikan.
Mudah-mudahan suatu hari nanti Allah berkenan mempertemukan kita kembali. Tapi kalaupun tidak, saya sangat bersyukur mendapat kesempatan mengenal sahabat semua. Banyak sekali ilmu, hikmah, masukan, senyuman, nasehat yang semuanya itu senantiasa menjadikan saya lebih baik, insya Allah.. Jazakallah bi jannah…
Karena blog ini akan saya tinggalkan (insya Allah untuk sementara), bila ada sahabat yang masih bersedia berkunjung, atau tanpa sengaja lewat.. Saya mohon tolong jaga ‘rumah’ sederhama saya ini, tolong dimakmurkan agar tetap hidup..
Terakhir, bukan maksud hati ingin mendahului Ramadhan dan berharap Syawal segera datang. Tapi karena khawatir harap ini tak terucap, maka dengan segala kerendahan hati saya memohon maaf atas segala apa yang telah terjadi. taqobalallahu minna wa minkum, syiamana wa syiamakum. Minal ‘aidin wal faidzin. Mudah-mudahan segala amal ibadah kita selama bulan ramadhan ini diterima-Nya.
Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Laa ilaaha illahu Allahu Akbar….
Allahu Akbar walillahilham…
salam
_______________
Maya Puspitasari
Setiap ada perjumpaan pasti akan ada perpisahaan.
Tiada yang abadi, kecuali Dia Sang Penguasa Waktu sendiri.
Tetapi setidaknya melalui ini, walau sesaat, kita telah menghentikan senarai kenangan yang tak sepenuhnya dapat kita kuasai.
Taqobballallohu minna wa minkum.. 🙂
Selamat jalan May!!.. Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita kembali dalam keadaan yang lebih baik. Mohon maaf jika selama ini ada sikap, kata atau perbuatan saya yang kurang berkenan di hati maya..
Teruslah berjalan, seperti matahari berjalan dilintasannya, seperti bumi berjalan diorbitalnya. Teruslah berjalan karena dengan banyak berjalan kau akan semakin banyak mengetahui..teruslah berjalan sahabat.
may….hidup juga perjalanan….
perjalanan mimpi yang tidak berujung….
untuk merangkai mimpi menjadi sebuah kenyataan…..
dan sebuah kenyataan walaupun pahit….tetap terjalani…
dengan segala keyakinan dan segala keindahan
bersyukur masih mendapat kesempatan menikmati segala yang ada…
see u next….
Sebuah Pelajaran Kecil Dari Seorang Petani Tua
Tulungagung, 30 Sept’08
Uuh…indahnya sore hari di kampung halaman, semilir udara segar seolah menembus alam bawah sadarku agar tak menyia-nyiakan waktu untuk mengeluarkan sepeda motor dan segera melaju ke lokasi sawah yang tak begitu jauh dari rumah.
Ouw..indahnya, begitu tiba di depan mata tampak hamparan padi yang mulai menguning bak permadani alam yang tak kalah indah dengan yang ada di hotel-hotel mewah Jakarta…he he.Subhanallah.
Tampak di kejauhan seseorang yang asyik menelusuri pematang sawah, sambil bernyanyi seolah sedang menimang batang-batang padi bagaikan anak2nya sendiri….Tertarik dengannya kudekati orang tersebut.
Dengan usia yang sekitar 80 tahunan terlihat jelas raut muka dan tubuh, yang dulu mungkin kekar (menurutku) saat muda, walaupun kini sudah mulai tampak sedikit membungkuk, tetapi tetap terlihat segar terbalut oleh kesederhanaannya.
Hm…Alhamdulillah kayaknya panen sekarang bagus seperti tahun lalu gumamnya.., terlihat sepintas bulir-bulir padi merunduk penuh isi tampak anggun kala tertiup angin..bak bidadari cantik nan lemah gemulai,..He he jadi inget seseorang yang selalu memberi inspirasi melalui tulisan dan kata-kata indahnya lewat dunia maya….(May kalee)..yups
Oh ya.. kalo ga salah ingat tapi hampir tiap tahun saat saya pulang hasil panen Bapak selalu bagus….rahasianya dong?…kataku sambil berusaha melempar kawanan burung-burung yang mencoba mencuri bulir-bulir padi tersebut dengan segumpal tanah, tapi belum sempat melempar sontak tanganku dipegang olehnya ,….jangan !!, janganlah kau lempari mereka..
Kenapa pak…?? Hampir tak percaya ku tergugu, “ Ketahuilah bahwa sebagian rejeki kita adalah milik mereka, jangankan manusia bahkan burung-burung dan seluruh makhluk ciptaaNya sebenarnya memiliki hak atas sebagian dari rejeki kita yang telah dikaruniakan Alloh, SWT pada kita nak” jawab Pak Tua tersebut….Lanjutnya; “ Kalaupun toh burung-burung itu memakannya, insyaallah mereka akan selalu menyisakan untuk kita, asalkan kita juga ikhlas terhadap mereka,.. Subhanallah…..”
“ Sahabat”….begitu dalam makna yang tersirat dalam kalimat sederhana tersebut.
Pada konteks ini tersirat makna “multi korelasi” yang terjalin antara sesama makhluk ciptaan Alloh, SWT dalam rangka menjalankan peran & tugas kehidupan masing-masing, sebagaimana yang diperintahkan olehNya.
Faktor keseimbangan yang terwujud sebagai simbiosis mutualisme pada komunitas tersebut, telah melahirkan suatu harmonisasi kehidupan sederhana antara manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya. Dan Begitu indahnya….. Subhanallah……
Betapa sempurnaNya kehidupan ini, dan betapa Maha….Nya Sang Pencipta kehidupan ini.
masihkah diri kita berpacu tataran nafsu yang selalu berusaha untuk merusak “harmonisasi” tersebut, pada hal mungkin tanpa kita sadari telah banyak kerusakan-kerusakan yang telah kita lakukan.
Wallohualam…..
( he he…dan petani tua tersebut, adalah Ayah penulis sendiri….terima kasih Pak do’aku selalu untukmoe.^_^)